Rabu, 09 Juni 2010

Mengapa Ular dan Merpati

Rasanya semua kita tau ungkapan atau nasihat ini: 'hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati'. Saya menemukan itu di Matius 10:16.
Entah kenapa Yesus menggunakan personifikasi ular dan merpati? Kenapa bukan kancil yg pandai, kuda yg rajin, keledai yg penurut atau cecak dan buaya bahkan gurita?
Dalam Perjanjian Lama, ular jelas2 disimbolkan sbg iblis, si penggoda yg menyesatkan(Kej, 3:1-24). Dan merpati, mengapa disebut tulus? Bahkan merpati seringkali digunakan sbg lambang perdamaian dan kekudusan. Atau krn bulu merpati yg umumnya berwarna putih, shg tulus? Kurang taulah!
Menariknya, Yesus menggunakan kedua binatang itu utk wejangan kepada murid2nya dlm menyebarkan kabar baik. Lama aku berkutat seputar kata itu.
Lalu aku ingat2 lagi saat pernah nonton acara televisi 'Planet Animal' yg menguak aneka binatang dgn seluk-beluk yg belum kita ketahui. Di acara itu menggambarkan ternyata ular memiliki indra perasa yg sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Dengan sentuhan kulitnya di tanah, dia dapat merasakan getaran apabila ada musuh yg lewat dan dgn segera mencari tempat yg aman. Aku rasa bahwa yg dimaksud Tuhan agar cerdik seperti ular adalah sekiranya seperti perlakuan seperti itu. Agar kita mampu dan peka terhadap sesuatu, menghindar segala godaan dan musuh agar tidak terjadi perselisihan. Yesus sudah tau perlakuan ular dari jaman Dia hidup, bukan kancil pun cecak+buaya.
Lantas bagaimana dgn merpati? Salah satu sifat merpati adalah dia selalu menghafal tempat2 yg dilewati sehingga selalu ingat jalan kembali. Itulah sebabnya orang memakai burung merpati sebagai merpati pos. Dengan simbol ini Tuhan ingin mengingatkan kita, saat kita jauh dan tersesat, kita selalu tahu jalan untuk kembali.
Permasalahannya cuma satu, apakah kita mau kembali dengan tulus atau terus berjalan sendiri sehingga semakin tersesat.
Cerdik dan tuluskah aku??

Minggu, 06 Juni 2010

Mencermati 'Kurang Ajar'

Hal yg sangat menyedihkan adlh saat kau jujur pd temanmu dan dia berdusta pdmu. Saat dia telah berjanji pdmu, dia mengingkarinya. Saat kau memberi perhatian, dia tdk menghargainya.
Saat bertemu dgnnya dan ingin menyapa, dia pura2 tdk melihatmu. Saat kau mencintainya dgn tulus tp dia tdk mencintaimu. Saat dia yg kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya. Hal yg sangat mengecewakan adlh kau dibutuhkan hanya pd saat dia dlm kesulitan. Saat kau brsikap ramah, dia trkadang brsikap sinis padamu. Saat kau butuh dia utk berbagi cerita, dia berusaha utk menghindarimu.
Jangan pernah menyesali atas apa yg terjadi padamu? Sebenarnya hal2 yg kau alami sedang MENGAJARIMU. Saat temanmu brdusta/tdk menepati janjinya pdmu atau dia tdk menghargai perhatian yg kau berikan, sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berperilaku seperti dia.
Saat kau mencintainya dgn tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yg kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya. Sebenarnya sedang mengajarimu utk ikhlas menerima pengalaman hidup itu.
Saat kau bersikap ramah td dia trkadang bersikap sinis padamu, sebenarnya dia sedang mengajarimu utk selalu bersikap ramah pada siapapun. Saat kau butuh dia utk berbagi cerita, dia berusaha utk menghindarimu. Sebenarnya dia sedang mengajarimu utk menjadi seorang teman yg bisa diajak berbagi cerita. Mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya.
Bila kau dibutuhkan hanya pd saat dia sedang dlm kesulitan, sebenarnya dia telah mengajarimu utk menjadi orang yg arif dan santun. Kau telah membantunya saat dia dlm kesulitan.
Begitu banyak hal yg tdk menyenangkan yg sering kau alami atau bertemu dgn orang2 yg menjengkelkan, egois dan sikap yg tdk mengenakkan. Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yg dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin, tdk dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina. Sebenarnya orang2 tsb sedang mengajarimu utk MELATIH membersihkan hati dan jiwa, melatih utk menjadi orang yg sabar dan mengajarimu utk tdk berperilaku seperti itu. Mungkin TUHAN menginginkan kau bertemu orang dgn berbagai macam karakter yg tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dgn orang yg menyenangkan dlm kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu yg telah mengajarkan sesuatu yg paling berharga dalam hidupmu.
***
Saudaraku,
kata 'kurang ajar' yg sering kta lontarkan pd org lain disaat kta kesal, sebenarnya ditujukan utk diri sendiri, sperti permenungan tadi..

Sabtu, 05 Juni 2010

Hidup Seperti Orang Yang Akan Meninggal

Inilah sebuah faktanya: Berdasarkan statistik, jika Anda mengumpulkan seribu orang berusia 25 thn di dalam sebuah ruangan, 241 dari mereka tidak akan mencapai usia 65.
Hal itu menakutkan. Kita semua adalah orang yg akan meninggal. Hanya masalah waktu, beberapa lebih cepat, beberapa lebih lambat. Tapi kita semua akan meninggal.
Namun jika orang tahu mereka akan meninggal, saya memperhatikan bahwa orang2 yg akan meninggai ini hidup dgn lebih hati-hati, tertawa lebih riang, bersukaria lebih gembira, memberi lebih murah hati, melayani lebih bebas, mencintai lebih intens.
Inilah penyadaran yg saya dapatkan: 'Jika Anda sungguh ingin hidup dengan lebih spektakuler, Anda harus hidup seperti seorang yg akan meninggal. ***

Aku mengoreksi sebentar terhadap hidupku sendiri. Apakah selayaknya mulai saat ini(kalau ini tekad) aku perlakukan cara, sikap, perilaku hidupku seperti orang yang akan meninggal.
Melakukan hal yg jarang/lama terabaikan, menganulir kebiasaan yg sebenarnya tidak perlu, dan hampir mirip2 dgn pernyataan tobat menjelang ajal. Sepertinya ada satu kekuatan yg hadir dlm diri saat2 akhir hidup yg mendesak agar 'disiplin' menghadapi maut..
Kalau setiap kita melaksanakan hidup keseharian dgn memandang bhw hari ini adalah hari terakhir kita hidup, mungkin saja dunia akan senang krn kita melakukan hal2 yg sebenarnya bukanlah kebiasaan kita..

next..